Minggu, 09 Desember 2012

makalah_ prinsip - prinsip komunikasi


                                                        BAB I
                                                PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, seperti prinsip – prinsip komunikasi juga di uraikan dengan berbagai cara oleh pakar komunikasi. Seseorang dalam melakukan komunikasi dengan baik maka harus memperhatikan apa – apa saja yang harus di lakuakan oleh seorang komunikan, terutama memperhatikan prinsip – prinsipnya.Makin berkembangnya zaman dari tahun ke tahun minat orang untuk mempelajari komunikasi makin banyak, bukan saja di kalangan Mahasiswa, tetapi juga di kalangan anggota masyarakat lainnya, apakah itu lewat seminar, diskusi dan pelatihan.Komunikasi memang merupakan sesuatu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, bahkan di tengah suasana masyarakat dimana persaingan makin dalam memperoleh peluang berusaha dan meningkatkan karir.Dalam hidup masyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscahya akan terisolasi dari masyarakatnya. Maka dari itu dalam makalah kami membahas bagaimana prinsip – prinsip dalam komuniksi. Sehingga menghasilkan komunikasi yang baik dan dapat memberikan kreasi dalam kehidupan.Karena komunikasi ini merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

B.     Rumusan Masalah
Ø  Ada berapa prinsip – prinsip komunikasi
Ø  Apa saja prinsip – prisip Komunikasi


                                                      BAB I 
                             PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI
1.       Komunikasi Adalah Proses Simbolik
        Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti di katakan sussanne K. Langer, adalah kebutuhan kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang.  dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dengan keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.[1]
                Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk suatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata – kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek maknanya di sepakati bersama, misalnya memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan kehormatan atau kecintaan terhadap Negara kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek  baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut.[2]
                Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat di presentasikan oleh ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan.
                 Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. Misalnya, patung soekarno adalah ikon soekarno dan Foto anda di KTP adalah ikon anda. Indek adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresntasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indek muncul berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi. Misalnya awan gelap indeks hujan yang akan turun, sedangkan asap adalah indeks api.
  Lambang memiliki beberapa sikaf seperti berikut :
v Lambang bersifat sembarang, manasuka atau wewenang – wenang
Apasaja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama. Alam tidak memberikan penjelasan kepada kita mengapa manusia menggunakan lambang-lambang tertentu untuk merujuk pada hal-hal tertentu baik yang konkret atau pun yang abstrak.
v Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna : kitalah yang memberi makna pada lambang.
Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak pada lamban itu sendiri. Persolan akan timbul bila para peserta komunikasi tidak member makna yang sama pada suatu kata. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang alami antara lambang dengan referent (objek yang ditujunya).
v Lambang itu bervariasi
Lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu konteks waktu ke konteks waktu lain. Begitu juga lambang yang kita berikan pada lambang tersebut. Makna yang di berikan kepada sesuatu lambang boleh jadi berubah dalam perjalanan waktu, meskipun berubahan makna itu berjalan lambat. Misalnya, panggilan Bung yang pada zaman revolusi lazim di gunakan dan berkonotasi positif karena menunjukan kesederajatan kini tidak pouler lagi, kecuali di gunakan oleh penyaji acara olah raga ketika berbicaranya dengan nara sumbernya di studio TV.

2.  Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
           Kita tidakdapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Contohnya anda minta seseorang untuk tidak berkomunikasi. Amat sulit baginya untuk berbuat demikian, karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau ia tersenyum dia bisa di tafsirkan bahagia, kalau ia cemberut ia di tafsirkan ngambek.
3.  Komunikasi Punya Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan
             Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi
   secara nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaraktkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai contoh, kalimat ‘aku benci kamu’ yang di ucapkan nada menggoda mungkin sekali jutru berarti sebaliknya.
        Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda bila disampaikan dengan cara berbeda. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur -unsur lain termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media yang berbeda.
     Pengaruh pesannya juga akan berbeda bila di sajikan dengan media yang berbeda. Cerita yang penuh dengan kekerasan dan sensualitas yangdisajikan Televisi boleh jadi menimbulkan pengaruh lebih hebat, misalnya dalam bentuk peniruan oleh anak anak atau remaja, bila di bandingkan dengan penyajian cerita yang sama lewat majalah atau radio, karena televisi memilikisifat audio Visual, sedangkan majalah mempunyai sifat visual saja, dan radio mempunyai sifat audio saja.
4.  Komunikasi Berlangsungdalam Berbagai Tingkat Kesengajaan.
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang
tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun sementara orang
memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direnacanakan dan 
disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato). Kesengajaan bukanlah syarat
untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud 
menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkan
atau tidak menafsirkan perilaku kita. Dalam berkomunikasi., kesadaran kita lebih
tinggi dalam situasi khusus alih-alih dalam situasi rutin. Misalnya ketika anda di
uji secara oleh dosen anda atau  ketika anda berdialog dengan orang asing yang
berbahasa inggris di bandingkan ketika anda bersendagurau dengan keluarga anda.
      Dalam komunikasi sehari-hari terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang
tidak kita sengaja. Namun lebih banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa
kita sengaja. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung. Terlepas
dari apakah anda menyengaja perilaku tersebut atau tidak. Kadang-kadang
komunikasi yang disengaja dibuat tampak tidak sengaka. Jadi, niat kesengajaan
bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi
antara orang-orang berbeda budaya ketidak sengajaan berkomunikasi ini lebih
relevan lagi untuk kita perhatikan.
5.       Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan
psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnya
orang menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang lain,
sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang berkomunikasi,
misalnya dua orang yang berkonflik akan canggung jika ada disituasi berdua tidak
ada orang, namun dengan adanya orang ketiga, keeadaan akan bisa lebih mencair.
Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana
komunikasi.
6.     Komunikasi Melihat Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang – orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tata krama. Artinya orang-orang memiliki strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan meresponnya.
Prinsip ini mengansumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada keteraturan pada perilaku manusia, minimal secara persial dapat di ramalkan.

                                                BAB III 
                                             PENUTUP
a.     Kesimpulan
      Komuniklasi mempunyai beberapa prinsip – prinsip yangg penting yang harus
diperhatikan oleh seorang komunikan, dan prinsip – prinsip ini mempunyai peran
penting untuk seseorang yang melakukan komunikasi baik secara individu
maupun dengan orang lain.
     Prinsip – prinsip komunikasi terbagi atas 12 prinsip, tapi  dalam makalah ini
kami hanya mengambil 6 prinsip saja, diantara prinsip – prinsip tersebut yaitu
Ø Komunikasi adalah proses simbolik
Ø Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Ø Komunikasi punya di mensi isi dan di mensi hubungan
Ø Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan,
Ø Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Ø Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Maka dari itu prinsip – prinsip ini, memegang peranan penting dalam seseorang akan melakukan komunikasi dengan baik, seorang komunikan harus berprinsif seperti prinsif yang di atas.
b.     Saran
Semoga dengan makalah yang kami susun dengan kerja sama ini, dapat menuai
hasil yang baik untuk kami maupun pembaca sekalian, apalagi kita  sebagai 
mahasiswa komunikasi itu sendiri, dan saran kami semoga teman – teman
sekalian bisa menjadi seorang komunikan yang baik dengan memperhatikan
prinsip – prinsip seorang komunikan.
saya mohon maaf jika penyusunan makalah ini masih kurang penyajiannya,
karena manusia tidak ada yang sempurna,kesempurnaan hanya milik Allah
semata.



[1] Www. Gudang Materi.com/2010/II/prinsip – prinsip – komunikasi. Html
[2] Deddy mulyana.”ilmu komunikasi suatu pengantar”, Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Hlm ; 92

1 komentar: