catatan


BEBERAPA ALASAN LELAKI DAN WANITA YANG MENGHALALKAN PACARAN..............>>


“PACARAN ITU MENAMBAH SEMANGAT BELAJAR”

                Ini alasan yang lucu karena bertentangan dangan fakta yang ad, mungkin pada awalnya semangat belajar karena ingin membuktikan kepada pacarnya kalau dia pinter—nah, ini saja sudah bermasalah niatnya—namun kedepan yang terjadi justru nilai jeblok bin hancur.
Karena pacaran itu ibarat canduyang bikin ketagihan Nafsu yang harus terus dipenuhi. Akhirnya  malah kepala yang penu dengan khayalan dan bayangan tidak semestinya. Jadi, mungkin tepat bila pacaran itu belajar menghayal, atau malah lebih teppat pada maksiat ?

“PACARAN ITU MENYAMBUNG TALI SILATURAHIM”

                SILATURAHIM itu asalnya dari  kata shilah hubungan dan rahim yang berarti rahim bunda. Artinya , yang dimaksud dengan menyambung tali silaturahim sebenarnya adalah menyambung hubungan antarkerabat kerabat dekat yang terhubung dengan rahim, atau mahram kita.
Jika serius menjalin tali silaturahim, lebih utama pada orang tua sendiri, kakak-adik, kakek-nenek, paman-bibi,  atau mahram lainnya. Bukan alasan pacaran atas nama silaturahim, padahal buyutnya pun beda.
Silaturahmi itu berpahala dan menambah rejeki, sedangkan pacaran itu aktivitasnya maksiat. Tidak akan perna sama antara maksiat dan taat.

“PACARAN NGGAK NGAPA-NGAPAIN KOK, CUMAN PEGANGAN TANGAN”

                TAU nggak, “ Cuma “  itu kata yang berbahaya lho. Karena semua kemaksiatan awalnya juga “Cuma”. Selingkuh itu awalnya , ya, “Cuma” teman kok, “cuman” ngantar doank, “cuman” jalan bareng doank kok. Hamil itu juga “cuman” pegangan.

“PACARAN CUMAN
KATAKAN SAYANG.?
KATAKAN KANGEN ?

                SETIAP amal dan lisan manusia akan Allah hisab, tiada satupun yang luput dari dari pengawasan-Nya. Mengatakan kata-kata yang tidak hak bagimu dan tidak halal  baginya adalah suatu kesalahan. Kehormatan wanita harus dijaga, kemulianyapun harus dilindungi. Itu berarti tidak mengucapkan kata-kata sebelum waktunya. Karena kata sayang dan cinta itu sebelum pernikahan adalah percuma.
Mungkin kamu meremehkan kata-kata yang tak halal. Namun, ia ibarat bisikan setan yang merambat lewat pendengaran, lalu memicu untuk melakukan amal-amal terlarang lainnya.

“PACARAN ITU KAN TANDA CINTA,ALLAH KAN MEMERINTAHKAN MANUSIA UNTUK MENCINTA ?”

                MULAI puitis, bagus tapi salah. Allah memang  Zat yang pennuh cinta karena Dia yang menurunkan rasa cinta bagi manusia. Karenanya Allah perintahkan untuk menusia menikah agar cinta itu bisa di ungkapkan dengan halal. Bukan dengan alasan cinta dari Allah malah kita bermaksiat kepada Allah.
“PACARAN KAN BUAT DIA BAHAGIA, BUKANKAH MENYENANGKAN ORANG ITU AMAL SHALEH ?”
                BAGAIMANA dengan orangtuamu, pernakah engkau bahagiakan? Atau, senangkah orang tuamu menyaksikan engkau bermaksiat ? berhubungan tak tentu, dengan resiko yang bagitu besar.
Bukan pula bahagia yang engkau berikan saat pacaran, lebih tepat adalah kenikmatan sementara, yang ada batasnya dan menuntut korban.
Sebenarnya siapa sih yang engkau bahagiakan, dirinya atau dirimu sendiri ?

“PACARAN ITU KAN PENJAJAKAN PRANIKAH”

                BEGITU YA, penjajakan pranikah? Begitulah ciri-ciri lelaki yang miskin komitmen, penjajakan dahulu bukan akad dahulu. Masalahnya, nikahnya belum pasti--- bisa dua, tiga atau dupuluh tahun lagi—sedangkan    penjajakannya sudah jalan duluan.
Seringkali terjadi penjajakan praputus, bukan penjajakan pranikah. Karena setelah penjajakan, lalu bosan, lalu cari yang lain lagi.

“PACARAN KARENA AKU SAYANG KEPADANYA.”

                DUSTA. Bagamana mungkin katakan sayang bila sebenarnya dia tiada pernah peduli dengan masa depan seseorang yang katanya dia sayang?
Pacaran itu adalah aktivitas maksiat, yang mengundang petaka dunia dan akhirat. Bila serius sayang, tentu takkan rela bila tubuh yang disayanginya disentuh api neraka karena perbuatan maksiat.

1 komentar: