Jumat, 03 Mei 2013

Masih Berani Tinggalkan Shalat?


Kewajiban Mendirikan Shalat Ini Demikian Jelasnya Di Dalam Al Qur’an Dan As Sunnah Serta Ijma’ Ulama. Allah Berfirman:
“Dan Dirikanlah Shalat, Tunaikanlah Zakat, Dan Rukuklah Bersama Orang-Orang Yang Rukuk.” (Al Baqarah: 43)
“Padahal Mereka Tidaklah Disuruh Kecuali Supaya Menyembah Allah Dengan Memurnikan Keta’atan Kepada-Nya Dalam (Menjalankan) Agama Yang Lurus, Dan Supaya Mereka Mendirikan Shalat, Dan Menunaikan Zakat; Dan Yang Demikian Itulah Agama Yang Lurus.” (Al Bayyinah: 5)
Rasulullah Bersabda: “Shalatlah Kalian Sebagaimana Kalian Melihat Aku Shalat.” (HR. Al Bukhari)
Keutamaan Shalat
Shalat Yang Kita Kerjakan Dapat Mencegah Dari Perbuatan Keji Dan Munkar. Hal Ini Bisa Diraih Jika Seorang Hamba Benar-Benar Meniatkan Di Dalam Hatinya, Menjalankan Rukun Dan Syaratnya, Khusyu’ Dan Membersihkan Jiwanya (Dari Setiap Perkara Yang Dapat Menghilangkan Kekhusyu’an), Meningkatkan Iman, Benar-Benar Punya Ghirah (Semangat) Untuk Melaksanakan Kebaikan Dan Menjauhi Kejelekan; Berkesinambungan Dalam Melaksanakan Hak-Hak Shalat, Maka Tercegahlah Ia Dari Perbuatan Keji Dan Munkar. (Taisirul Karimirrahman Hal. 632)
Lebih Dari Itu Shalat Merupakan Rukun Kedua Dari Lima Rukun Islam. Sebagaimana Hadits Ibnu Umar Yang Diriwayatkan Al Bukhari Dan Muslim, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam Bersabda:
“Islam Dibangun Di Atas Lima Rukun, Bersaksi Tiada Sesembahan Yang Berhak Diibadahi Melainkan Allah Dan Muhammad ? Adalah Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Menunaikan Zakat, Berhaji, Dan Bershaum Di Bulan Ramadhan.”
Ia Pun Dapat Menjaga Darah Dan Harta Seseorang, Sebagaimana Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam:
“Aku Diperintah Untuk Memerangi Manusia Sampai Mereka Bersaksi Bahwa Tiada Sesembahan Yang Benar Kecuali Allah Dan Muhammad Adalah Utusan Allah, Menegakkan Shalat Dan Mengeluarkan Zakat. Apabila Mereka Telah Melakukannya Maka Mereka Telah Menjaga Darah Dan Hartanya Dariku Kecuali Dengan Haknya, Sedangkan Hisab Mereka Di Sisi Allah.” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Demikian Pula Shalat Merupakan Amalan Pertama Yang Dihisab Di Hari Kiamat, Jika Shalatnya Baik Maka Ia Akan Sukses, Dan Bila Shalatnya Rusak Maka Ia Akan Merugi, Sebagaimana Hadits Abu Hurairah Yang Diriwayatkan Abu Dawud Dan Dishahihkan Oleh Asy Syaikh Al Albani Dalam Shahihul Jami’ No. 2571.
Ancaman Meninggalkan Shalat
Allah Berfirman:
“Maka Datang Sesudah Mereka, Pengganti (Yang Jelek) Yang Menyia-Nyiakan Shalat Dan Mengikuti Hawa Nafsunya, Maka Mereka Kelak Akan Menemui Kesesatan.” (Maryam: 59)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam Bersabda:
”Perbedaan Antara Kami Dengan Mereka (Orang-Orang Kafir) Adalah Shalat, Barangsiapa Yang Meninggalkannya Maka Ia Telah Melakukan Kekafiran.” (H.R At Tirmidzi, Dan Dishahihkan Oleh Asy Syaikh Al Albani Dalam Shahihul Jami’ No. 4143)
Hukum Meninggalkan Shalat
Ulama Bersepakat Barangsiapa Meninggalkan Shalat Dengan Sengaja Dan Mengingkari Kewajibannya Maka Ia Telah Kafir Keluar Dari Agama Islam. Akan Tetapi Mereka Berbeda Pendapat Bagi Siapa Yang Meninggalkannya Karena Malas, Tersibukkan Dengan Urusan Dunia, Sementara Dia Masih Berkeyakinan Akan Kewajibannya.
Pendapat Pertama: Sebagian Ulama’ Berpendapat Ia Kafir, Telah Keluar Dari Agama. Ini Adalah Pendapat Umar Bin Al Khaththab, Abdurrahman Bin Auf, Mu’adz Bin Jabal, (Dan Beberapa Sahabat Yang Lainnya), Al Imam Ahmad Dan Lain-Lain. Mereka Berdalil Dengan Firman Allah:
“Apakah Yang Memasukkan Kamu Ke Dalam Saqar (Neraka). Mereka Menjawab: ‘Kami Dahulu Tidak Termasuk Orang-Orang Yang Mengerjakan Shalat…” (Al Muddatstsir: 42-43) Dan Juga Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam Dari Sahabat Jabir Bin Abdillah:
“Sesungguhnya Pembeda Seorang Muslim Dengan Kesyirikan Dan Kekafiran Adalah Meninggalkan Shalat” (HR. Muslim)
Pendapat Kedua: Sebagian Mereka Mengatakan Bahwa Ia Masih Muslim, Belum Keluar Dari Agama. Ini Adalah Pendapat Jumhur Ulama Dahulu Dan Sekarang, Diantaranya Al Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Hanifah Dan Yang Lainnya. Mereka Berdalil Dengan Firman Allah:
“Sesungguhnya Allah Tidak Mengampuni Dosa Mempersekutukan (Sesuatu) Dengan Dia, Dan Dia Mengampuni Dosa Dibawah Syirik Bagi Siapa Yang Di Kehendaki-Nya.” (An Nisaa’: 116) Juga Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam:
“Ada Lima Shalat Yang Allah Wajibkan Kepada Hamba-Hamba-Nya, Maka Barangsiapa Menunaikannya, Niscaya Dia Mempunyai Perjanjian Dengan Allah Untuk Dimasukkannya Ke Dalam Jannah, Dan Barangsiapa Yang Tidak Melaksanakannya Maka Dia Tidak Mempunyai Perjanjian Dengan Allah. Jika Allah Menghendaki Niscaya Dia Akan Diadzab, Dan Jika Allah Menghendaki Yang Lainnya, Maka Dia Dimasukkan Ke Dalam Jannah.” (HR. Ahmad Dan Malik, Lihat Shohihul Jami’ No. 3238)
Berkata Asy Syaikh Al Albani; “Pendapat Yang Benar Adalah Pendapat Jumhur…” (Diringkas Dari Kitab Qawaa’id Wa Fawaa’id Hal. 55-57, Dengan Beberapa Tambahan) (Maksudnya Pendapat Yang Kedua, Red)
Nasehat Dan Ajakan
Setelah Kita Mengetahui Kedudukan Shalat Dan Keutamaannya, Serta Ancaman Allah Dan Rasul-Nya Terhadap Orang-Orang Yang Meninggalkannya, Maka Marilah Kita Merenung Sejenak…. Mengintrospeksi Diri Kita Masing-Masing, Apakah Kita Telah, Menunaikannya Dengan Sebaik-Baiknya?
Ataukah Diantara Kita Masih Ada Yang Bolong-Bolong… Sehari Hanya 2 Atau 3 Kali, Atau Hanya Seminggu Sekali (Shalat Jumat) Atau Hanya 2 Kali Dalam Setahun (Shalat 2 Hari Raya)…?!
Introspeksi Diri Dalam Permasalahan Ini Sangatlah Penting, Karena Hakekat Tujuan Diciptakannya Kita Di Dunia Oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala Adalah Untuk Beribadah, Allah Berfirman:
“Dan Tidaklah Aku Ciptakan Jin Dan Manusia Melainkan Untuk Beribadah Kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56).
Terlebih Lagi, Kehidupan Dunia Adalah Kehidupan Yang Sementara, Tempat Untuk Beramal Dan Mendekatkan Diri Kepada Allah. Bila Masing-Masing Dari Kita Meninggal Dunia, Maka Tidak Ada Lagi Kesempatan Untuk Beramal… Kemudian Di Hari Kiamat, Masing-Masing Dari Kita Dimintai Pertanggungjawaban Atas Apa Yang Telah Kita Kerjakan…
Wahai Saudaraku, Marilah Kita Berbenah Diri… Yang Sudah Baik Kita Tingkatkan Dan Yang Kurang Harus Kita Tutup Dan Perbaiki, Dengan Senantiasa Berpegang Dan Kembali Kepada Al Qur’an, As Sunnah Dengan Pemahaman Para Sahabat Serta Para Imam Yang Mengikuti Jejak Mereka.
Semoga Dengannya Kita Digolongkan Ke Dalam Hamba-Hamba Allah Yang Diridhoi  Dan Disayang-Nya.. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin… Wallahu A’lam.

Istighfar Tanpa Taubat

Istighfar mengandung pengertian memohon ampunan atau maghfiroh dari Allah, sementara maghfiroh dari Allah merupakan perlindungan dari Allah dari dampak buruk dosa disertai dengan menutupinya. artinya orang yang mendapat maghfirah dari Allah akan terhindar dari azab ataupun bencana dunia akhirat sebagai akibat dari dosa yang ia kerjakan dan juga Allah akan menutupi dosa-dosanya sehingga kelak di hari perhitungan amal, dosa tersebut tidak tampak dalam catatan malaikat. sementara taubat mengandung pengertian kembali ke jalan Allah. Pelaku maksiyat dianggap tersesat dari jalan Allah, oleh karena itu tatkala ia bertaubat maka ia dianggap kembali ke jalanNya
Allah berulang kali menyebut kata Istighfar di dalam Al Qur’an salah satunya yaitu dalam Surat Al Muzammil ayat 20 dimana Allah berfirman.” Dan beristighfarlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang.”
Istighfar seringkali dikaitkan dengan taubat, padahal keduanya berbeda meskipun saling menunjang satu sama lain. Dalam Kitab Tazkiyyatunnufuus diterangkan istighfar biasanya adalah permohonan ampun dengan lisan, sementara taubat adalah berhenti dari perbuatan dosa dengan hati dan perbuatannya. Oleh sebab itu istighfar itu kedudukannya seperti doa, apabila Allah menghendaki maka Allah ijabah dan ampuni segala kesalahannya. Namun hal ini harus dibarengi dengan taubat yaitu menyesal, berhenti total dan tidak berniat mengulangi.
Ucapan istighfar yang tidak diiringi dengan taubat adalah kesia-siaan. Lidahnya senantiasa dibasahi oleh kalimat ampunan namun ia masih menjalankan perbuatan dosa, maka ia seperti meledek dan menertawakan Allah Swt, apalagi dosa yang dilakukan adalah dosa yang sama. Asy Syarqowiy pernah berkata bahwa hanya orang buta saja yang akan terjatuh pada lubang yang sama.
Oleh sebab itu istighfar harus disertai taubat, ungkapan penyesalan dan mohon ampunan harus dibarengi dengan niatan untuk berhenti dari perbuatan dosa serta bertekad untuk tidak akan mengulangi dosa itu selama-lamanya. Jangan sampai istighfar yang kita lantunkan dalam setiap taqorrub kita justru mendatangkan murka Allah karena dianggap melecehkannya.
Naudzubillah….
Semoga kita bisa mengamalkan syarat sah taubat sebagaimana yang ditulis oleh KH Ahmad Rifa’i dalam takhyirohnya.
Wallahu a’lam

" Keistimewaan Hari Jum'at "

Keistimewaan hari Jumat bagi yang menuruti ajaran Islam sangat besar, “Apabila kamu diseru untuk shalat Jumat maka tinggal kanlah jual beli, setelah selesai solat Jumat bertebaranlah kamu di muka bumi dan inggatlah Allah sebanyak mungkin supaya kamu beruntung.” 
Mengingat Allah dengan berzikir sangat besar keutamaannya termasuk zikir setelah selesai shalat Jumat, manusia memang sangat ingin punya kecukupan sehingga banyak yang berfikir waktu adalah uang, bahkan ada yang hanya untuk senang di akhirat mesti senang dulu di dunia, dan berpendapat bagaimana bisa khusuk dalam ibadah kalau mikirin utang, sebenarnya mereka yang berfikir demikian karna mereka tidak mengenal tuhan, mereka tidak tau kalau doa orang yang teraniaya itu mustajab, mereka tidak tau kalau alam semesta ini ada yang mengatur, sehingga mereka sibuk mencari rezki, padahal kalau mereka menyadari dari pada mencari rezki lebih baik dicari rezki, tetapi bagai mana supaya rezki mencari kita, jawabnya tentu rezki itu mesti di undang, cara mengundangnya salah satunya berzikir mengingat yang memberi rezki pada hari Jumat setelah selesai shalat Jumat. Inilah keistimewaan hari Jumat untuk orang yang dekat dengan Allah dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya bertasbihlah setelah selelesai shalat Subuh hingga terbit matahari setelah selesai shalat Asyar hingga terbenam matahari, mudah mudahan jika di laksanakan dengan khusuk dan bersungguh-sungguh akan terkabul apa yang di hajatkan.
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.” QS. Jumu’ah. (62) : 9.
Hari Jum’at bagi sebagian orang hanya dianggap sebagai hari biasa, tak ubahnya seperti hari-hari yang dilewati dalam rentetan hari dalam seminggu. Namun bagi umat Islam hari Jum’at adalah hari yang sangat mulia, karena pada hari itu terdapat keistimewaan yang tidak didapatkan di hari lain.
Beberapa hadits Rasulullah menyebutkan keistemewaan tersebut, di antaranya pada hari itu Nabi Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, diturunkan ke dunia, dan diterima taubatnya. Selain itu hari Jum’at juga sebagai hari dikabulkannya doa, bahkan pada hari Jum’at pula hari kiamat akan terjadi. Hari Jum’at juga dikenal sebagai sayyidul ayyaam wa‘idul muslimin (penghulu hari dan hari raya umat Islam).
Dari asal katanya Jum’at berarti suatu perkumpulan. Berkumpul di mesjid untuk melaksanakan shalat Jum’at berjamaah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Al Hakim, “Shalat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit.”
Hadits di atas dengan jelas menerangkan bahwa menunaikan shalat Jum’at menyeluruh diwajibkan bagi setiap muslim, kecuali hamba sahaya, perempuan dan orang sakit. Menurut ulama fikih orang yang wajib melaksanakan shalat Jum’at itu adalah setiap muslim yang mukallaf, laki-laki, merdeka, tidak sedang dalam perjalanan, tidak sakit dan uzur lainnya serta mendengar panggilan azan. Hal ini menyatakan selain komponen di atas tidak ada pengecualian untuk tidak melaksanakan shalat Jum’at, yang berarti kewajiban mutlak yang mesti ditunaikan.
Namun disadari atau tidak, makna Jum’at itu itu sendiri semakin hari semakin bergesar dari makna asalnya. Hal ini dapat dilihat ketika menjelang sampai waktunya pelaksanaan sholat Jum’at, mesjid yang seyogyanya sudah dihadiri jamaah, namun masih banyak shaf-shaf yang terlihat kosong.
Tidak hanya itu, kita lihat hampir di setiap lingkungan mesjid, ada saja para penjual jajanan yang menggelar dagangannya, malah sampai khatib menyampaikan khotbah Jum’atnya. Padahal jelas-jelas Al Qur’an melarang melakukan transaksi jual beli ketika masuknya sholat jum’at, hal itu tercantum pada surah Jumu’ah ayat 9, “maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli..”
Suasana Juma’t akan sangat terasa ketika kita berada di perkampungan terutama perkampungan di daerah Hulu Sungai. Hari Jum’at masih dimaknai sebagai hari yang sangat sakral. Malahan jauh sebelum waktu menjelang pelaksanaannya, masyarakatnya sudah mempersiapkan diri untuk menuju mesjid.
Konon para orang tua dulu sudah berada di mesjid ketika waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi. Selama itu pula mereka ber’itikaf, melaksakan shalat-shalat sunnah, membaca Al Quran, membaca shalawat, istigfar dan ibadah lainnya sambil menunggu masuknya waktu pelaksanaan sholat Jum’at.
Ketika usai melaksanakan kewajiban itu, mereka masih menyelesaikan wiridan-wiridan, sampai akhirnya sama-sama melantunkan istigfar dan shalawat sambil berjabat tangan.
Namun perbedaan yang sangat kontras bisa ditemukan ketika kita melaksanakan shalat Jumat di perkotaan. Jamaah baru berdatangan ketika azan sudah dikumandangkan, malah ironisnya masih ada yang sengaja datang ke mesjid ketika iqamat dikumandangkan oleh muazzin.
Padahal inti dari pelaksaan solat Jum’at itu adalah mendengarkan khutbah Jumat. Sebenarnya khutbah Jum’at dimaksudkan untuk memberikan nasihat, petuah-petuah kehidupan beragama kepada kaum muslimin. Di sinilah letak persatuan kaum muslimin dijalin.
Namun belakangan khutbah Jum’at hanya dimaknai sebagai ceramah pelengkap suatu ritual keagamaan belaka. Padahal khutbah sendiri adalah intisari dari shalat Jumat itu. Begitu pentingnya mendengarkan khutbah Jum’at dapat dilihat dari hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa khutbah Jum’at sama halnya dengan shalat dua rakaat, dan barangsiapa yang berbuat sia-sia ketika sang khatib menyampaikan khutbahnya maka yang bersangkutan tidak dijamin mendapatkan pahala shalat Jum’at.
Begitu istewanya shalat Jumat sampai-sampai Rasulullah SAW mewanti-wanti ummatnya untuk tidak meninggalkan shalat Jum’at. Apabila meninggalkan shalat Jumat selama tiga kali berturut-turut maka orang tersebut dicap sebagai orang munafik. Na’uzubillahi min dzalik.. Disini kesadaran umat Islam untuk kembali memaknai sholat Jum’at harus perlu dipupuk. Di antaranya dengan menyampaikan pentingnya shalat Jumat kepada keluarga, kenalan, dan orang lain. Dalam materi khutbahnya juga perlu disisipkan keutamaan hari Jumat dan ajakan untuk memuliakannya. Kepada orangtua sudah seharusnya mengajak dan membiasakan anak-anak mereka sejak dini untuk pergi ke mesjid serta tetap mendampinginya selama pelaksanaannya. Saat ini orangtua terkadang masih mengabaikan hal ini sehingga apabila anak-anaknya pergi ke mesjid untuk shalat Jumat, mereka dibiarkan bermain dengan teman-temannya sehingga membuat suara gaduh ketika khutbah Jumat ataupun ketika shalat Jumat dilaksanakan. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan mengganggu kekhusyukkan jamaah lainnya.
Semoga kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat dengan baik sesuai tuntunan agama dan dapat memaknai keistemewaanya dengan melaksanakan segala yang disunnahkan pada sayyidul ayyam tersebut.

Senin, 22 April 2013

Bahkan Malaikatpun Bertanya


Artikel  ini berangkat dari keprihatinan penulisnya setelah melihat banyak orang Islam di negerinya menghindari atau bahkan menghindari Islam, lantaran tidak mampu mendamaikan agama yang mereka warisi dengan pandangan Barat-sekuler yang mereka peroleh. Fenomena yang sesungguhnya melanda nyaris semua negeri muslim ini telah membelah umat Islam ke dalam dua kubu yang berlawanan: mereka yang membekukan dirinya dalam tradisi lama dan mereka yang mengekor pada peradaban Barat. Yang pertama memandang pemikiran Islam terdahulu sebagai rujukan ideal, yang kedua melihat Barat sebagai puncak peradaban. Yang pertama kaum "fundamentalis" yang kedua kaum "liberal". Kedua kelompok itu sama "menyesatkan". Agar tidak terperangkap dalam bahaya itu, Dr. Jeffrey Lang, lewat buku yang dalam rating Amazon.com mendapat bintang lima ini, menganjurkan agar umat Islam senantiasa mengembangkan sikap kritis, baik dalam memandang realitas-faktual yang muncul maupun, dan terutama, dalam memahami pesan-pesan itu sendiri.Menurut mualaf Amerika, penulis buku terkenal Struggling to Surrender ini, cara paling efektif untuk menghadapi bahaya itu bukanlah mencegah timbulnya pertanyaan atau kritik. Justru sebaliknya, komunitas muslim harus terus mendorong kedua hal itu. "Kita akan cenderung berbuat salah bila tidak mau bersikap kritis pada diri sendiri." Kita harus selalu bertanya dan mempertanyakan.
Bahkan malaikat, yang sangat dekat dengan Tuhan, pun bertanya! Mereka "berani" mempertanyakan kebijakan Tuhan menunjuk khalifah di muka bumi: Apakah Engkau akan jadikan di sana makhluk yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah? Buku ini membawa pembaca mengarungi perjalanan spiritual-intelektual dengan mendiskusikan konflik-konflik yang terjadi antara agama dan akal, rintangan-rintanagn yang dipasang oleh kaum muslim sendiri yang menghalangi orang untuk memeluk islam, ekstremisme dalam komunitas Islam, dan laian-lain. "Membaca buku ini," tulis Jalaluddin Rakhmat, "dari awal sampai akhir adalah ,mengikuti perjalanan spiritual bukan saja orang muslim Amerika tetapi juga perjalanan intelektual muslim di mana pun, ketika ia dihadapkan pada kegelisahan karena benturan Islam konseptual dan Islam aktual…. Ia menulis dengan sangat persuasif. Ia meyakinkan kita tidak saja dengan argumentasi yang logis dan tidak terbantahkan, bukan hanya dengan dalil akli dan nakli. Ia juga menyentuh emosi kita dengan kisah-kisah yang terkadang jenaka, terkadang mengahrukan.

di kutip dari http://id.shvoong.com/books/493900-bahkan-malaikat-pun-bertanya/#ixzz2RC6pAiW2

Kamis, 18 April 2013

keunikan gaya kelas KPI


Assalaualaikum  warahmatullahi wabarakatuh
teman-teman yang dirahmati  Allah SWT, pada kesempatan ini tiada hal yang patut kita ucapkan selain bersyukur kepada Allah SWT Karena masih memberikan saya kesempatan untuk menulis satu yang menurut saya pribadi sangat  unik dan menarik untuk ditulis. selawat serta salam tak lupa pula kita curahkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat, dan insyaallah sampai kepada kita yang masih setia menjalankan Risalah Beliau.amin
sorri bangat nie fland, aku baru muncul di blogger, maklum masih sibuk dengan kuliah, hehehe...... tapi teman2 nggak usah kewatir, aku bawah pengalaman n penelitian baru nie buat kalian semua..dan sebelumnya terimakasih bangat nie buat fland2 yang sudah berkunjung di http://expresikomunity.blogspot.com/...

                Ok sobat, kali ini saya akan membahas tentang keunikan gaya mahasiswa kpi smester 4
Cekkidotttt….

Tahun 2011 saya mendaftar di salah satu universitas islam yang ada di gorontalo,yaitu Institut Agama Islam Negeri Gorontalo (IAIN ). Waktu itu saya mengambil dua jurusan di dua fakultas, yang pertama jurusan  komunikasi Penyiaran Islam ( KPI ) fakultas Ushuluddin dan Dakwah dan satunya lagi jurusan hokum di  fakultas syariah, dan akhirnya lulus di jurusan KPI.
semester  1, 2 dan 3  saya merasa tdak ada yang unik dan menarik minat untuk meneliti setiap gaya  teman – teman sekelas, namun awal masuk smester 4 barulah kemauan saya untuk meneliti gerak gerik teman itu mulai muncul, hehehee banyak yang menurut saya unik. Berawal dari mode pakaian/busana dan jilbab sudah banyak yang menarik keinginan saya untuk menelitinya.
Ok, satu persatu kita bahas ya…..
Dimulai dari mode busana…….. yang menurut saya unik ada teman saat masuk smester IV mulai memakai busana terusan ( gamis ), berdasarkan referensi yang ada bahwa itu kewajiban seorang muslimah untuk memakai pakaian demakian, lucu nggak lucu sih, cuman apa iya seperti, melihat teman – teman sesama muslimah bajunya biasa saja, bukankah baju hanya dikhususkan untuk menutup aurat, selagi  ada dan biasa menutupi aurat why not.? Tapi entalah mungkin ada referensi yang kuat dan mendasar yang belum saya baca sehingga mereka melakukannya. Ada lagi mode celana , ini cowok flend, gayanya itu seperti  orang yang habis kena banjir rumah. Hehehee  lucu kaan,,,, jika sobat bayangkan dia kalau kekampuz hujan maupun tidak celananya itu selalu diangkat. Dilihat dari gayanya yang seperti itu menurut saya sangat unik, apakah itu memang ada keasikan tersendiri pada pelakunya atau lebih nyaman seperti itu. Entalah.. mungkin ini ya yang di katakan westernisasi yang sudah masuk dan mengakar di Indonesia khususnya di gorontalo.? Anehnya lagi teman-teman lain suka dan sedikit demi sedikit mulai mengikutinya, butuh penelitian lebih lanjut..!  heheheheheee, alangkah lucunya kelas KPI ini..
Dan yang terakhir adalah mode Jilbab. Ada salah satu mahasiswi setiap ke kampuz itu selalu berbeda penampilan jilbabnya hari demi hari. Perlu diketahui bahwa sejatinya jilbab itu hanya untuk menutup aurat tapi kenyataan saat ini sudah tidak ada lagi yang memahami hal tersebut. Bapak Aris saefollah mengatakan bahwa saat ini jilbab hanya sebagai pashion, sala satu hasil penelitiannya bahwa para wanita jika harus memilih, lebih banyak memilih tidak kekampus dibandingkan harus memakai jilbab yang tidak sesuai dengan warna blus atau rok mereka. Ini mengidikasikan bahwa budaya barat sudah mulai mempengaruhi jilbab wanita muslimah.
Sampai disini dulu ya pembahsaannya, nanti kita lanjut lagi di artikel selanjutnya…
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Kamis, 07 Februari 2013


Kenapa Kita Berkomunikasi

Jangan pernah berharap kalau kita akan bisa terlepas dari yang namanya komunikasi. Seumur hidup kita akan terus bergelut dengan hal ini. Tak peduli panas, hujan, maupun badai, kita akan terus berkomunikasi  .Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii bahkan mengatakan bahwa komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti bernafas. Sepenting itukah komunikasi bagi kita? Kenapa kita harus berkomunikasi? Seorang ahli komunikasi, Harold D. Lasswell mencoba menjawab pertanyaan ini. Ia menyebutkan 3 fungsi dasar yang menjadi penyebab mengapa manusia perlu berkomunikasi. Penasaran? Baca terus yaa

*       karena manusia memiliki hasrat untuk mengontrol lingkungannya.
Dengan berkomunikasi, kita dapat melihat peluang, menyadari ancaman, mengetahui kejadian-kejadian, dan mengembangkan pengetahuan.Berita gempa bumi di Chili sebesar 8.8 SR disertai prediksi tsunami di kawasan Amerika tersebar di berbagai media diseluruh belahan dunia. Dengan melihat media tersebut, masyarakat dapat memperoleh informasi dan berjaga-jaga dari ancaman musibah yang mungkin akan terjadi. Disinilah proses komunikasi berperan, dimana informasi yang didapatkan seseorang dapat membantunya memahami lingkungan dan mengarahkan apa yang harus ia lakukan.

*       karena manusia selalu berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang senantiasa ingin diterima dalam lingkungannya. Kita tidak ingin diintimidasi, ditolak, apalagi dijitak  . Untuk bisa membina hubungan dengan orang lain, kita pasti perlu berkomunikasi kan . Kalau hanya berdiam diri dan asik sendiri, bagaimana bisa kita berteman? Kita perlu berkomunikasi untuk mengutarakan perasaan, membina hubungan, dan diterima oleh lingkungan. Seperti saat pertama kali aku masuk Universitas. Tidak ada yang aku kenal dan tidak ada yang bisa aku ajak bicara. Senjataku satu-satunya hanyalah mencoba berkenalan, melebarkan senyuman, dan mengajak berjabatan tangan. Memang tidak mudah, awalnya rasanya seperti orang asing. Namun dengan komunikasi yang ku lakukan terus menerus, akhirnya aku punya banyak teman dan diterima oleh lingkungan .
*       karena manusia ingin melakukan transformasi warisan sosial.
Pernah terfikir gak bagaimana suku sunda dapat mempertahankan tari jaipong? Bagaimana suku jawa mempertahankan bahasanya yang medok? Dan bagaimana norma-norma ketimuran bisa tetap eksis di Indonesia? Adat istiadat, budaya, norma, dan perilaku merupakan warisan manusia sejak zaman dahulu. Hal-hal tersebut bukan baru lahir kemarin sore lho, tapi sudah bertahan sejak bertahun-tahun yang lalu. Masyarakat dahulu mentransformasikannya kepada generasi-generasi selanjutnya melalui proses komunikasi. Ingat gak ketika kecil kita sering mendapat nasihat dari orang tua, kalau jalan jangan mendahului orang tua, menerima sesuatu harus dengan tangan kanan, dan lain-lain. Saat itulah orang tua kita sedang mentransformasi warisan sosial kepada kita, agar nilai-nilai itu bertahan. Tak hanya mereka lho, suatu saat kita juga pasti melakukannya. Karena sadar ataupun tidak, kita sangat perlu komunikasi .

Tunggu posting selanjutnya ya...

Minggu, 03 Februari 2013


Cinta Sejati dan Teman Sejati

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis, ketika kita membayangkan, ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT.

Kita semua agak aneh... dan hidup sendiri juga agak aneh...
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita.
Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA.

Ada hal - hal yang tidak ingin kita lepaskan...
Orang - orang yang tidak ingin kita tinggalkan...

Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari, dan mereka yang telah mencoba.
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

CINTA yang AGUNG adalah...
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sambil berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'

Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI...
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
Tapi, ketika cinta itu mati... kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang, MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.

HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan - pilihan kehidupan yang telah kau buat.
TEMAN SEJATI...
Mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa'
Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'

MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan.
MEMAAFKAN...
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
MENGERTI...
BUKANlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu – sedu.
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri.
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang. BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar - benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.
Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar - benar mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia'.
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu.
Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'.
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.
And now find U'r Love ... ... ...